Sabtu, 06 Juli 2013
Misteri Terbentuknya Bintang Pertama di Alam Semesta
Astronom masih berusaha keras untuk menguak misteri, bagaimana bintang pertama kali terbentuk dalam alam semesta ini.
Pembentukan itu, diakui astronom sebagai suatu hal yang kompleks dan membingungkan. Namun, peneliti berharap ada kemajuan dalam penelitian seiring meningkatnya kualitas teleskop dan model komputer baru, melansir Space.com, 1 Juli 2013.
"Sangat banyak pertanyaan kontroversial mengawali ide bagaimana awal pembentukan bintang," kata astronom Mordecai-Mark Mac Low dari American Museum of Natural History, New York, dalam tulisannya di Jurnal Science. "Dan, itu adalah salah satu yang penting."
Suatu waktu di masa lampau, para ilmuwan percaya, di alam semesta ini tidak ada bintang sama sekali. Alam semesta hanya berupa hamparan gas yang seragam.
Diperkirakan, dalam kisaran 3,8 miliar tahun yang lalu, bintang pertama mulai terbentuk, 6,2 miliar tahun setelah Big Bang terjadi sekitar 10 miliar tahun silam. Saat itu, bintang yang terbentuk diyakini 10 kali lipat lebih besar dari tingkat pembentukan bintang saat ini.
Gas hilang, muncul bintang
Namun, ilmuwan tetap merasa kesulitan untuk mendalami bagaimana proses pembentukan awal bintang, mengingat wajah alam semesta saat itu sangat berbeda.
Alam semesta jauh lebih padat, dengan materi yang dikemas lebih erat satu sama lain. Kondisi itu memudahkan gas untuk runtuh pada gravitasi alam semesta dan memicu penggabungan nuklir.
Setelah itu, alam semesta mengubah bintang, yakni membubarkan seluruh elemen bintang hingga terpecah.
"Tanpa bintang, Anda tidak memiliki logam, tidak ada unsur yang lebih berat dari unsur kimia helium atau lithium, dan tidak ada unsur-unsur yang Anda butuhkan untuk hidup," jelas Mac Low. "Karbon, nitrogen, dan oksigen, kesemua senyawa itu hanya terbentuk dalam bintang."
Munculnya elemen-elemen itu di alam semesta mengubah kondisi pembentukan bintang, dan berdampak pada pendinginan serta meruntuhkan gas.
Terkendala teknologi
Di sisi lain, ilmuwan meyakini pembentukan bintang purba atau bintang masa terawal berbeda dengan pembentukan bintang saat ini.
Sayang, alasan ilmuwan itu terkendala simulasi komputer yang masih terbatas, tidak mampu menelusuri detail apa yang terjadi pada masa miliaran tahun lampau itu.
Tapi, dalam waktu dekat, akan muncul model simulasi dan super komputer yang lebih baik. Dari sisi pengamatan, ilmuwan berharap peralatan baru dapat menjelaskan gambaran awal pembentukan bintang.
Ya, ilmuwan berharap banyak pada pengaktifan teleskop online seperti Atacama Large Millimeter/submillimeter Array atau observatorium ALMA di Gurun Acatama, Chili, serta dukungan instrumen yang dikategorikan sebagai teleskop super besar yang sedang dibangun di seluruh dunia.
Source : www.viva.co.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar